Kategori: Komponen Elektronika

Fungsi Power Supply Dalam Elektronika Beserta Jenisnya

Fungsi Power Supply adalah perangkat yang bermanfaat untuk mengalirkan arus listrik ke komponen-komponen atau periferal computer di dalam wujud tegangan DC (arus searah). Letaknya biasanya berada di anggota belakang casing komputer, bersifat kotak bersama dengan kabel dan konektor yang menjulur keluar. Power supply benar-benar penting di dalam merubah input tegangan AC (arus bolak-balik) menjadi tegangan DC yang di butuhkan supaya computer sanggup beroperasi.

Perlu di ketahui bahwa power supply punya kandungan kapasitor yang sanggup mencegah muatan listrik yang benar-benar kuat. Oleh sebab itu, benar-benar tidak di sarankan untuk mengakses casing power supply sembarangan, walaupun computer di dalam situasi mati atau tercabut berasal dari listrik. Power supply terdiri berasal dari lebih dari satu komponen utama, yaitu Transformer, Rectifier, Filter, dan Voltage Regulator. Berikut adalah penjelasan tentang pengertian, fungsi, jenis, dan komponen power supply.

Pengertian Power Supply pada Komputer

Power supply adalah komponen hardware yang sediakan pasokan listrik untuk komponen internal PC. Power supply menerima energi berasal dari stopkontak listrik dan mengonversi arus berasal dari AC (arus bolak-balik) ke DC (arus searah), yang di butuhkan oleh komputer. Umumnya, power supply merubah tegangan AC 110-115 atau 220-230 volt menjadi tegangan DC yang lebih rendah dan stabil.

Fungsi dan Kegunaan Power Supply

Secara umum, power supply punyai lebih dari satu faedah utama, yaitu:

  • Mengubah Tegangan: Menurunkan atau menaikkan tegangan sesuai kebutuhan manfaatkan transformator.
  • Menyediakan Tegangan DC: Mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC baik bersama dengan arah gelombang 1/2 maupun gelombang penuh.
  • Menstabilkan Tegangan: Menyaring dan menstabilkan tegangan DC untuk di gunakan oleh perangkat.
  • Mengatur Output: Menyesuaikan output power supply bersama dengan beban yang di gunakan.

Jenis-Jenis Power Supply

Power supply pada computer terbagi menjadi lebih dari satu type utama, pada lain power supply AT, ATX, dan BTX. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang tiap-tiap type power supply ini.

Power Supply AT

Power supply AT (Advance Technology) adalah generasi awal sebelum timbulnya power supply ATX. Power supply ini biasanya di gunakan oleh komputer-komputer lawas. Jenis ini merupakan tidak benar satu yang paling lama di gunakan oleh pengguna komputer.

Power supply AT biasanya di gunakan bersama dengan motherboard type AT, seperti yang terkandung pada computer bersama dengan spesifikasi rendah seperti Pentium 3 dan 4. Power supply AT punyai kabel energi listrik berjumlah 12 pin dan energi listrik lebih kurang 250 watt.

Power Supply BTX

Power supply BTX adalah type yang di gunakan untuk menolong perangkat computer di rumah atau perkantoran. Secara detail, power supply BTX punyai dua type kabel: kabel power yang mengarah ke motherboard dan kabel SATA.

Dibandingkan bersama dengan type power supply lainnya, BTX di anggap lebih unggul. Hal ini mengakibatkan BTX menjadi tidak benar satu type power supply yang paling banyak di gunakan oleh pengguna komputer.

Power Supply ATX

Power supply ATX (Advance Technology Extended) adalah pengembangan berasal dari power supply AT. Salah satu keunikan berasal dari power supply ATX adalah proses on/off tersendiri yang memudahkan pengguna untuk mematikannya secara otomatis.

Power supply ATX punyai energi listrik yang lebih besar di bandingkan type AT. Power supply ini biasanya di gunakan pada computer bersama dengan prosesor AMD, Intel Pentium III, dan Intel Pentium IV.

Komponen Power Supply

Power supply terdiri berasal dari lebih dari satu komponen utama yang bekerja bersama dengan untuk merubah dan menstabilkan tegangan:

Transformer: Mengubah tegangan input ke tingkat tegangan yang di butuhkan.
Rectifier: Mengonversi arus AC menjadi arus DC.
Filter: Menghaluskan gelombang tegangan DC yang di hasilkan oleh rectifier.
Regulator: Menyediakan output DC yang benar-benar stabil dan kurangi tegangan riak.

Kesimpulan

Power supply link mahjong gacor adalah komponen vital di dalam tiap tiap perangkat elektronik dan listrik, sediakan energi listrik yang di butuhkan untuk operasi yang stabil. Pemilihan power supply yang pas kudu pertimbangkan kebutuhan energi berasal dari perangkat atau sirkuit, terlebih tegangan dan arus yang di butuhkan. Power supply yang efektif dan sesuai dapat meyakinkan perangkat elektronik bermanfaat bersama dengan baik dan aman.

Mengenal Fungsi Induktor Dalam Elektronika

Fungsi Induktor adalah tidak benar satu komponen elektronik yang memiliki peran mutlak di dalam alur listrik. Di bermacam perangkat elektronik layaknya tv, laptop, hp, manfaat induktor tidak benar satunya adalah menghambat arus bolak-balik.
Induktor sering kali di anggap sebagai “saudara” berasal dari resistor dan kapasitor, gara-gara ketiganya merupakan komponen basic di dalam dunia elektronika.

Pengertian, Jenis, dan Fungsi Induktor

Mengutip dari sumber bahwa komponen ini berasal dari buku Induktor: Teori, Desain, dan Aplikasi karya Dr. John C. Basore, induktor adalah tidak benar satu komponen yang barangkali terlihat sederhana, tapi memiliki peran yang benar-benar mutlak di dalam dunia elektronika. Agar lebih mengetahui lagi, di bawah ini adalah pengertian, jenis, dan manfaat induktor.

Pengertian Induktor

Induktor adalah komponen pasif yang terdiri berasal dari kumparan kawat yang melingkar terhadap inti magnetik. Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan tersebut, sebuah medan magnet di hasilkan di kira-kira induktor.

Perubahan arus listrik di dalam induktor membuahkan tegangan balik yang dikenal sebagai induktansi. Pengukuran induktansi umumnya di tunaikan di dalam satuan henry (H).

Jenis-jenis Induktor

Ada lebih dari satu model induktor yang umum di gunakan di dalam alur elektronik. Salah satunya adalah induktor toroid, yang memiliki kumparan melingkar terhadap inti toroid yang bersifat layaknya donat.

Induktor toroid memiliki induktansi yang tinggi dan sanggup membuahkan medan magnet yang lebih kuat.

Selain itu, terkandung termasuk induktor lilitan udara yang memakai inti udara tanpa memakai inti magnetik.

Induktor lilitan udara cenderung memiliki induktansi yang lebih rendah di bandingkan bersama induktor toroid, tapi sering di gunakan di dalam aplikasi yang memerlukan toleransi yang ketat dan resistansi internal yang rendah.

Fungsi Induktor

Induktor memiliki lebih dari satu manfaat mutlak di dalam alur listrik. Salah satu manfaat utamanya adalah sebagai penghalang perubahan arus listrik secara tiba-tiba.
Induktor sanggup menghambat laju perubahan arus sehingga membuahkan respons yang lebih lambat terhadap sinyal listrik.

Selain itu, induktor termasuk di gunakan di dalam alur osilator, filter, dan transformator. Dalam osilator, induktor berperan di dalam mengatur frekuensi getaran gelombang.

Dalam filter, induktor di gunakan untuk mengantarai atau menghilangkan komponen frekuensi khusus di dalam sinyal. Sedangkan di dalam transformator, induktor berperan di dalam mentransfer kekuatan listrik pada dua lilitan kumparan yang terpisah.

Induktor merupakan komponen mutlak di dalam dunia elektronika yang memiliki peran kritis di dalam alur listrik.
Dengan membuahkan medan magnet dan mengatur aliran arus listrik, induktor memungkinkan bermacam manfaat layaknya penghambat perubahan arus, pengatur frekuensi, pemisahan sinyal, dan transfer energi.

Berikut Fungsi Kapasitor Beserta Cara Kerjanya

Fungsi Kapasitor merupakan perangkat di mana pembawaan elektrik utamanya adalah kapasitas. Kapasitas terhadap kapasitor tersebut yang memiliki kekuatan untuk menyimpan muatan listrik.

Kapasitor di temukan th. 1975. Benda ini di bikin oleh seorang ilmuwan bernama Michael Farad. Selain itu, kapasitor di bikin terpisah oleh seorang ilmuwan yang bernama Pieter van Musschenbroek asal Belanda th. 1946.

Oleh Pieter van Musschenbroek, kapasitor di bikin kali pertama di Universitas Leyden. Itulah mengapa, kapasitor tersebut kemudian di namakan sebagai kapasitor Leyden.

Sekilas, kapasitor memiliki bentuk dan penampilan yang menyerupai toples. Namun, sejalan perkembangan zaman, cara kerja https://texasgiandliver.com/ kapasitor memiliki pergantian yang cepat dan pesat.

Selain bentuknya yang tambah kecil, benda tersebut juga tambah banyak di aplikasikan terhadap beraneka kronologis elektronika.

Fungsi Kapasitor

  • Berperan sebagai isolator, dalam perihal ini faedah kapasitor adalah untuk memperlambat arus DC (arus searah).
  • Kapasitor berguna sebagai penyaring atau filter dalam sebuah kronologis power supply (catu daya).
  • Fungsi kapasitor sebagai pembangkit frekuensi terhadap alat osilator.
  • Kapasitor berguna untuk menyimpan tegangan dan kuat arus terhadap periode tertentu.
  • Pada kronologis antena, faedah kapasitor adalah sebagai frekuensi.
  • Pada lampu neon, faedah berasal dari kapasitor adalah sebagai penghemat daya listrik.
  • Manfaat kapasitor yang lainnya yaitu berguna sebagai penghilang loncatan api (bouncing) di kala menempatkan saklar.
  • Kapasitor juga berguna sebagai kopling, penggeser fasa, dan konduktor.

Prinsip Kerja Kapasitor

  • Apabila dua plat atau lebih dalam kondisi berhadapan, kemudian plat tersebut di batasi oleh penyekat. Ketika tiap-tiap plat di aliri listrik,maka dapat terbentuklah kondensator.
  • Kedua plat yang saling berhadapan, bahan dielektrum, serta jarak pada ke-2 plat dapat mempengaruhi nilai kapasitas berasal dari sebuah kapasitor.
  • Kapasitansi panic berlangsung apabila ada komponen-komponen yang saling berdekatan, kemudian sebabkan terjadinya kapasitor liar.

Cara Kerja Kapasitor

  • Pada selagi ke-2 keping (piringan) di pisahkan oleh penyekat (isolator), kapasitor dapat berbentuk netral.
  • Namun, terhadap selagi baterai terhubung, titik terhadap ujung kutub negatif dapat menampik elektron. Sementara itu, ujung kutub positif dapat menerimanya.
  • Pada selagi kapasitor telah penuh berisi elektron, kemudian tegangannya dapat mengalami perubahan. Maka elektron yang terdapat terhadap kapasitor ini dapat di alirkan menuju kronologis lain yang di butuhkan.
  • Nah, elektron-elektron inilah yang nantinya dapat memunculkan reaksi terhadap rangkaian.

Satuan Kapasitor

Satuan kapasitor adalah farad, satuan farad diambil berasal dari nama penemu alat tersebut yaitu Michael Farad. Satuan Farad dalam kapasitor memiliki nilai yang amat besar agar apabila hendak digunakan dalam sebuah sirkuit, harus diubah terlebih dahulu memanfaatkan satuan yang lebih kecil.

Kamu dapat memanfaatkan perhitungan sebagai berikut:

PikoFarad (pF) = 1 x 10-2 F

NanoFarad (nF) = 1 x 10-9 F

MicroFarad (μF) = 1 x 10-6 F

Yang mana:

1F = 1.000.000 µF (micro Farad)

1µF = 1.000 nF (nano Farad)

1µF = 1.000.000 pF (piko Farad)

Lalu, untuk nilai 1 Farad terhadap sebuah kapasitor yang sebenarnya adalah 9×10 pangkat 11. Pada kapasitor, nilai satuannya biasanya terletak terhadap bodi berasal dari komponen alat tersebut.

Fungsi Resistor Beserta Pengertian dan Jenisnya

Fungsi Resistor adalah sebuah komponen untuk halangi arus listrik. Namun, pada langkah kerjanya, komponen ini tidak memerlukan arus listrik untuk bekerja.

Komponen elektronik ini di buat untuk sesuaikan tegangan listrik dan arus listrik, bersama resistansi tertentu. Resistor terbuat berasal dari bahan karbon dan di lapisi bersama bahan film yang berfungsi sebagai pelindung.

Pengertian Resistor dan Fungsinya

Pengertian resistor adalah komponen elektrik yang berfungai memberikan rintangan pada aliran arus listrik.

Resistor https://junespetresort.com/ memberikan rintangan agar komponen yang di beri tegangan tidak di aliri bersama arus yang besar. Alat ini termasuk mampu di gunakan sebagai pembagi tegangan.

Komponen ini termasuk banyak di gunakan di dalam bermacam urutan elektronika gara-gara wujud fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Rating dayanya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.

Fungsi resistor yang utama adalah halangi dan sesuaikan arus listrik di dalam suatu urutan elektronika. Akan tetapi, tersedia beberapa fungsi resistor lainnya yang tidak kalah penting.

Komponen selanjutnya mampu di gunakan sebagai pembatas arus listrik, pengatur arus listrik, pembagi tegangan listrik, sampai penurun tegangan listrik.

Mengenal Jenis Resistor

Setelah sadar pengertian dan fungsi perlu resistor pada perangkat elektronik, setelah itu adalah mengenal https://slotozallon.com/ beberapa jenis resistor. Berikut jenis-jenisnya.

1. Fixed Resistor

Jenis resistor ini memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai resistansinya di tandai bersama kode warna atau kode angka. Dapat di bagi jadi tiga kategori, yakni resistor karbon, film karbon, dan film logam.

2. Variable Resistor

Selanjutnya adalah variable resistor yang mampu di atur atau di ubah sesuai keinginan. Variable resistor terbagi jadi potensiometer, rheostat, dan trimpot.

3. Thermal Resistor

Jenis ini adalah jenis resistor yang nilai resistansinya mampu tergoda oleh suhu.

4. Light Dependent Resistor

LDR atau Light Dependent Resistor merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya tergoda oleh intensitas cahaya yang di terima.

Ketahui Fungsi Dioda Serta Simbol Dioda Dalam Elektronika

Fungsi Dioda adalah salah satu elemen perlu yang kerap dijumpai di dalam berbagai rangkaian listrik. Namun, untuk sanggup memahaminya bersama baik, kita perlu menguasai langkah membaca simbol-simbol dioda di dalam skema rangkaian. Artikel ini dapat menopang kamu menyadari berbagai model dioda, manfaat simbol-simbolnya, dan juga bagaimana langkah membaca dan hindari kesalahan umum saat menggunakannya. Yuk, kita eksplor lebih di dalam mengenai lambang dioda!

Definisi dan Fungsi Utama Dioda

Kalian, sebelum kita mengenal lebih jauh mengenai dioda beserta simbolnya, kita ketahui pernah definisi dan manfaat utamanya yuk!

Definisi Dioda

Dioda adalah komponen semikonduktor yang punyai dua elektroda, yakni anoda dan katoda. Fungsi utamanya adalah sangat mungkin aliran arus listrik hanya di dalam satu arah, berasal dari anoda ke katoda, dan menghindar arus mengalir ke arah yang berlawanan. Sifat inilah yang sebabkan dioda kerap disebut sebagai “katup” listrik.

Dioda terbuat berasal dari bahan semikonduktor, layaknya silikon atau germanium, yang punyai karakteristik spesifik di dalam sesuaikan aliran arus. Pada dasarnya, ketika tegangan positif diberikan terhadap anoda (relatif terhadap katoda), dioda dapat “on” dan sangat mungkin arus mengalir. Sebaliknya, terkecuali tegangan terhadap katoda lebih tinggi daripada anoda, dioda dapat “off” dan menghentikan aliran arus.

Fungsi Utama Dioda

Dioda digunakan di dalam berbagai aplikasi elektronika gara-gara sifatnya yang unik. Beberapa manfaat utama dioda adalah:

Penyearah (Rectifier): Dioda kerap digunakan untuk merubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus Sejalan (DC), kalau terhadap adaptor daya.
Proteksi Tegangan Berlebih: Dioda digunakan untuk melindungi rangkaian berasal dari kerusakan akibat tegangan balik yang berlebihan, kalau bersama dioda Zener yang bekerja terhadap tegangan spesifik untuk melindungi kestabilan tegangan.
Pengubah Sinyal: Dioda juga digunakan di dalam rangkaian yang memproses sinyal, layaknya di dalam detektor radio untuk merubah sinyal AC menjadi sinyal DC.
Selain manfaat dasar ini, dioda juga punyai lebih dari satu varian bersama manfaat khusus, layaknya dioda LED (Light Emitting Diode) yang pancarkan sinar ketika arus mengalir, dan juga dioda Schottky yang punyai kecepatan switching lebih tinggi.

Simbol Dioda Standar

Kalian, terhadap anggota ini, kita dapat membahas lambang dasar dioda yang kerap dijumpai di dalam skema rangkaian elektronika. Simbol ini benar-benar perlu gara-gara beri tambahan uraian visual yang simple tetapi informatif mengenai langkah kerja dioda di dalam suatu rangkaian.

Simbol Dasar Dioda

Simbol standar dioda dideskripsikan sebagai segitiga bersama ujung panah yang mengarah ke garis lurus. Segitiga ini mewakili arah aliran arus yang diizinkan oleh dioda, sedang garis lurus membuktikan pembatas yang menghindar arus mengalir ke arah yang berlawanan.

Anoda (A): Sisi segitiga yang terbuka atau pangkal segitiga mewakili anoda, yakni area di mana arus listrik masuk ke dioda.

Katoda (K): Garis lurus yang bersebelahan bersama ujung segitiga membuktikan katoda, yakni segi dioda di mana arus keluar.

Simbol Dioda

Panah terhadap lambang membuktikan arah aliran arus listrik (dari anoda ke katoda) saat dioda di dalam suasana bias maju (forward bias).

Garis lurus tandanya bahwa arus tidak sanggup mengalir ke arah sebaliknya (katoda ke anoda), agar dioda hanya mengalirkan arus satu arah.

Jenis-jenis Dioda, Simbol, beserta Fungsinya

Nah Kalian, terhadap anggota kali ini, kita dapat membahas lebih dari satu model dioda yang umum digunakan di dalam elektronika, beserta lambang yang mewakili tiap-tiap jenis. Setiap model dioda punyai manfaat spesifik yang membedakannya berasal dari dioda biasa, dan simbolnya juga kerap kali sedikit berlainan untuk mencerminkan perbedaan manfaat tersebut.

Dioda Zener

Dioda Zener punyai lambang yang mirip bersama dioda standar, tetapi bersama perbedaan terhadap garis di katoda, yang digambar menyerupai huruf “Z”. Hal ini mencerminkan karakteristik unik berasal dari dioda Zener yang sangat mungkin arus mengalir di dalam arah mundur (bias mundur) setelah mencapai tegangan spesifik yang dikenal sebagai tegangan Zener.

Fungsi Dioda Zener

Dioda Zener digunakan di dalam rangkaian sebagai regulator tegangan. Ketika tegangan terhadap dioda Zener mencapai atau melebihi tegangan Zener, dioda ini jadi menghantarkan arus di dalam arah sebaliknya. Ini sangat mungkin dioda Zener melindungi tegangan terhadap nilai tetap, yang benar-benar bermanfaat untuk bantuan komponen sensitif terhadap lonjakan tegangan.

Dioda LED (Light Emitting Diode)

Simbol dioda LED mirip bersama lambang dioda standar, tetapi bersama tambahan dua panah kecil yang mengarah terlihat berasal dari dioda, yang mewakili sinar yang dipancarkan saat arus mengalir.

Fungsi Dioda LED

Dioda LED tidak hanya menghantarkan arus, tetapi juga pancarkan sinar ketika arus mengalir melewatinya. LED banyak digunakan di dalam indikator cahaya, layar digital, dan pencahayaan umum. Keunikan LED adalah kekuatan listrik yang dikonversi menjadi cahaya, agar benar-benar efisien di dalam pemanfaatan kekuatan dibandingkan lampu tradisional.

Dioda Schottky

Simbol dioda Schottky mirip bersama dioda biasa, tetapi garis di katoda terlihat lebih tebal atau sedikit melengkung.

Fungsi Dioda Schottky

Dioda Schottky populer gara-gara punyai tegangan maju (forward voltage drop) yang lebih rendah dibandingkan bersama dioda biasa, biasanya kira-kira 0,2V hingga 0,3V. Dioda ini juga punyai saat switching yang benar-benar cepat, agar kerap digunakan di dalam aplikasi yang memerlukan kecepatan tinggi, layaknya di dalam rangkaian switching power supply atau deteksi sinyal cepat.

Dioda Bridge (Jembatan Dioda)

Simbol untuk jembatan dioda atau bridge rectifier biasanya terdiri berasal dari empat dioda yang tersusun di dalam wujud persegi atau berlian. Setiap sudut persegi ini dihubungkan bersama dioda, yang bermanfaat untuk merubah arus AC menjadi arus DC.

Fungsi Dioda Bridge

Jembatan dioda digunakan di dalam rangkaian penyearah gelombang penuh, yang merubah arus AC menjadi arus DC. Dengan empat dioda yang terhubung secara seri, arus AC sanggup diubah menjadi arus DC tanpa memperhatikan polaritas tegangan, agar seluruh gelombang arus AC sanggup dimanfaatkan di dalam proses konversi.

Dioda Varactor

Simbol dioda varactor mirip bersama dioda biasa, tetapi bersama tambahan lambang kapasitor (dua garis sejajar) di atas lambang dioda.

Fungsi Dioda Varactor

Dioda varactor digunakan untuk merubah kapasitansi di di dalam rangkaian bersama merubah tegangan yang diterapkan padanya. Dioda ini kerap digunakan di dalam aplikasi layaknya penala radio dan osilator, di mana dibutuhkan pergantian kapasitansi untuk menyetel frekuensi sinyal.

Setiap model dioda punyai lambang yang sedikit berlainan untuk mencerminkan fungsinya yang spesifik. Simbol-simbol ini perlu untuk dimengerti agar sanggup membaca dan menyadari skema rangkaian bersama benar.

Transistor: Pengertian dan Jenis Transistor di Elektronika

Transistor adalah komponen semikonduktor yang miliki beraneka macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Jenis Transistor merupakan keliru satu komponen semikonduktor yang paling banyak di temukan di dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh di katakan bahwa hampir semua perangkat elektronik memanfaatkan Transistor untuk beraneka keperluan di dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang di maksud selanjutnya seperti Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya.

Transistor pertama kali di temukan oleh tiga orang fisikawan yang berasal Amerika Serikat terhadap akhir tahun 1947 adalah Transistor jenis Bipolar. Mereka adalah John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley. Dengan penemuan tersebut, perangkat-perangkat elektronik yang terhadap waktu itu berukuran besar dapat di rancang di dalam kemasan yang lebih kecil dan portabel (dapat di bawa kemana-mana). Ketiga fisikawan selanjutnya beroleh Hadiah Nobel Fisika terhadap tahun 1956 atas penemuan Transistor ini. Namun sebelum ketiga fisikawan Amerika Serikat selanjutnya mendapatkan Transistor Bipolar, seorang fisikawan Jerman yang bernama Julius Edgar Lilienfeld udah mempatenkan Transistor jenis Field Effect Transistor di Kanada terhadap tahun 1925 tapi Julius Edgar Lilienfeld tidak pernah mempublikasikan hasil penelitiannya baik di dalam bentuk tulisan maupun perangkat prototype-nya. Pada tahun 1932, seorang inventor Jerman yang bernama Oskar Heil termasuk mendaftarkan paten yang hampir mirip di Eropa.

Seiring bersama dengan perkembangannya, Transistor terhadap waktu ini udah di rancang udah beraneka jenis desain bersama dengan fitur aliran arus dan pengendali yang unik. Ada jenis Transistor yang berada di dalam suasana OFF hingga terminal Basis di berikan arus listrik untuk dapat berubah jadi ON tetapi ada jenis lain yang berada di dalam suasana ON hingga kudu di berikan arus listrik terhadap terminal Basis untuk merubahnya jadi suasana OFF. Ada termasuk Transistor yang memerlukan arus kecil dan tegangan kecil untuk mengaktifkannya tapi ada yang hanya memerlukan tegangan untuk mengoperasikannya. Ada kembali Transistor yang memerlukan tegangan positif untuk membuat pengendalinya di terminal Basis tetapi ada Transistor yang memerlukan tegangan negatif sebagai pemicunya.

Jenis-jenis Transistor

Secara umum, Transistor dapat di golongkan jadi dua keluarga besar yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor). Perbedaan yang paling utama satu diantara dua pengelompokkan selanjutnya adalah terdapat terhadap bias Input (atau Output) yang di gunakannya. Transistor Bipolar memerlukan arus (current) untuk mengendalikan terminal lainnya tetapi Field Effect Transistor (FET) hanya memanfaatkan tegangan saja (tidak memerlukan arus). Pada pengoperasiannya, Transistor Bipolar memerlukan muatan pembawa (carrier) hole dan electron tetapi FET hanya memerlukan keliru satunya.

Jenis-jenis Transistor

Berikut ini adalah jenis-jenis Transistor beserta penjelasan singkatnya.

1. Transistor Bipolar (BJT)

Transistor Bipolar adalah Transistor yang susunan dan prinsip kerjanya memerlukan pindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutup negatif untuk mengisi kekurangan electon atau hole di kutub positif. Bipolar berasal dari kata “bi” yang bermakna adalah “dua” dan kata “polar” yang bermakna adalah “kutub”. Transistor Bipolar termasuk sering disebut termasuk bersama dengan singkatan BJT yang kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor.

Jenis-jenis Transistor Bipolar

Transistor Bipolar terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP. Tiga Terminal Transistor ini di antaranya adalah terminal Basis, Kolektor dan Emitor.

  • Transistor NPN adalah transistor bipolar yang memanfaatkan arus listrik kecil dan tegangan positif terhadap terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
  • Transistor PNP adalah transistor bipolar yang memanfaatkan arus listrik kecil dan tegangan negatif terhadap terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.

Simbol Transistor Bipolar (BJT) dapat dicermati di gambar atas.

2. Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)

Transistor Efek Medan atau Field Effect Transistor yang di singkat jadi FET ini adalah jenis Transistor yang memanfaatkan listrik untuk mengendalikan konduktifitasnya. Yang di maksud bersama dengan Medan listrik di sini adalah Tegangan listrik yang di berikan terhadap terminal Gate (G) untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan terhadap terminal Drain (D) ke terminal Source (S). Transistor Efek Medan (FET) ini sering termasuk di sebut sebagai Transistor Unipolar sebab pengoperasiannya hanya tergantung terhadap keliru satu muatan pembawa saja, apakah muatan pembawa selanjutnya merupakan Electron maupun Hole.

Jenis-jenis Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)

Transistor jenis FET ini terdiri dari tiga jenis yaitu Junction Field Effect Transistor (JFET), Metal Oxide Semikonductor Field Effect Transistor (MOSFET) dan Uni Junction Transistor (UJT).

  • JFET (Junction Field Effect Transistor) adalah Transistor Efek Medanyang memanfaatkan persimpangan (junction) p-n bias terbalik sebagai isolator pada Gerbang (Gate) dan Kanalnya. JFET terdiri dari dua jenis yaitu JFET Kanal P (p-channel) dan JFET Kanal N (n-channel). JFET terdiri dari tiga kaki terminal yang tiap-tiap terminal selanjutnya di beri nama Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
  • MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah Transistor Efek Medan yang memanfaatkan Isolator (biasanya memanfaatkan Silicon Dioksida atau SiO2) satu diantara Gerbang (Gate) dan Kanalnya. MOSFET ini termasuk terdiri dua jenis konfigurasi yaitu MOSFET Depletion dan MOSFET Enhancement yang tiap-tiap jenis MOSFET ini termasuk terbagi jadi MOSFET Kanal-P (P-channel) dan MOSFET Kanal-N (N-channel). MOSFET terdiri dari tiga kaki terminal yaitu Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
  • UJT (Uni Junction Transistor) adalah jenis Transistor yang di golongkan sebagai Field Effect Transistor (FET) sebab pengoperasiannya termasuk memanfaatkan medan listrik atau tegangan sebagai pengendalinya. Berbeda bersama dengan jenis FET lainnya, UJT mememiliki dua terminal Basis (B1 dan B2) dan 1 terminal Emitor. UJT di gunakan spesifik sebagai pengendali (switch) dan tidak dapat di pergunakan sebagai penguat seperti jenis transistor lainnya.

Berikut Macam-Macam Komponen Elektronika Serta Fungsinya

Sebuah perangkat elektronik tersusun atas komponen elektronika yang di desain sesuai fungsinya. Rangkaian macam-macam komponen elektro mengakibatkan perangkat elektronik bermanfaat bersama dengan baik. Komponen-komponen berikut ada yang langsung melekat pada papan rangkaian. Namun, ada termasuk yang tidak melekat secara langsung, seperti kabel.

Komponen Elektronika Berdasarkan Fungsinya

Jika di amati berasal dari sisi fungsi, maka macam-macam komponen elektronika terbagi jadi dua, yaitu:

Komponen Elektronika aktif

Jenis komponen aktif merupakan komponen yang membutuhkan arus atau tegangan internal agar bermanfaat bersama dengan baik.

Fungsi berasal dari komponen ini yaitu untuk menyearahkan arus listrik dan mengubah wujud energi.

Komponen Elektronika pasif

Sedangkan komponen pasif tidak membutuhkan arus listrik di saat bekerja.

Macam-macam Komponen Elektronika yang Bersifat Dasar

Berikut ini beberapa perumpamaan komponen basic elektronika yang perlu Anda pahami, seperti:

Resistor

Jenis pertama yaitu resistor yang di ambil kesimpulan sebagai komponen basic elektronika. Resistor bermanfaat menghalangi jumlah arus yang mengalir pada sebuah rangkaian.

Komponen ini terbuat berasal dari bahan karbon. Sifat berasal dari resistor yaitu resistif.

Transistor

Komponen seterusnya yaitu transistor yang di ambil kesimpulan sebagai komponen aktif multitermal bersama dengan nilai resistansi yang bisa di atur.

Beberapa faedah berasal dari transistor, pada lain:

  • Sebagai pemutus dan penghubung
  • Penguat arus
  • Stabilisasi tegangan
  • Modulasi isyarat

Kapasitor

Kondensator atau kapasitor di ambil kesimpulan sebagai komponen pasif yang bermanfaat menyimpan kekuatan untuk selagi waktu. Fungsi komponen ini yaitu untuk gelombang radio di dalam urutan tuner.

Induktor

Kumparan atau biasa disebut Induktor adalah komponen elektronik pasif. Fungsi berasal dari Induktor yaitu mengatur frekuensi dan juga memfilternya. Induktor kebanyakan bisa di temui pada perangkat elektronik yang mengakses bersama dengan frekuensi, andaikata tuner. Sedangkan Induktor pada DC bermanfaat menstabilkan tegangan arus.

Dioda

Komponen aktif seterusnya yaitu dioda. Fungsinya yaitu mengalirkan arus listrik searah. Selain itu, dioda termasuk bermanfaat untuk menahan arus listrik berasal dari arah yang berlawanan. Komponen dua lapis ini masuk di dalam komponen semikonduktor.

Beberapa model dioda yang sering digunakan, yaitu:

  • Dioda laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang bisa memancar cahaya Laser.
  • Dioda zener (Zener Diode) yang bermanfaat sebagai pengamanan urutan setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan.
  • Dioda penyearah yang kebanyakan terbuat berasal dari Silikon dan bermanfaat sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
  • Dioda foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang sensitif bersama dengan cahaya agar sering digunakan sebagai Sensor.

Macam-macam komponen elektro amat penting keberadaannya agar barang elektronik bisa bermanfaat sebagaimana mestinya.